Kamis, 19 Juli 2012

PIJAT BAYI


Pemijatan pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya.pijat bayi sangat bermanfaat bagi perkembangan fisik dan emosi bayi.

SEJAK USIA BERAPA BAYI BOLEH MULAI DI PIJAT?
-Bayi dapat mulai di pijat sejak lahir.
-Bila d bawah usia 2 bulan,pemijatan dilakukan dengan lembut.
-Pemijatan setiap hari selama 15 menit dalam 6 hingga 7 bulan pertama akan sangat bermanfaat bagi bayi.

SEBELUM MEMULAI,PASTIKAN:
1.Tangan bersih dan hangat.
2.Kuku atau perhiasan tidak boleh menggores kulit bayi.
3.Ruang kamar hangat dan tidak berangin.
4.Bayi tidak dalam keadaan lapar atau baru makan(ASI/SUSU).
5.Anda duduk dengan tenang dan santai.
6.Bayi dibaringkan di tempat yang rata dengan alas kain yang lembut.
7.Menyiapkan handuk,popok ekstra,baju ganti,dan baby oil/lotion.

MANFAAT DARI PEMIJATAN BAYI SETIAP HARI
v  Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung,pernafasan,pencernaan,dan sistem kekebalan tubuh.
v  Membuat bayi lebih tenang.
v  Meningkatkan kemampuan bayi menyerap ASI sehingga memicu produksi ASI.
v  Mendorang pertumbuhan susunan otot dan kelenturan dimana akan membantu dalam pertumbuhan kemampuan fisik bayi.
v  Meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi.

TIPS :
a.      Selama pemijatan,buat kontak mata dengan bayi.
b.      Ajak bayi bicara atau bersenandung/bernyanyi.
c.       Mulai dengan sentuhan lembut dan secara bertahap tambahkan tekanan pada pijatan anda.
d.      Jangan membangunkan bayi tidur untuk dipijat.
e.      Bila bayi sedikit menangis,tenangkan dahulu.bila menangis lebih keras hentikan pemijatan.
f.        Jangan memijat bayi langsung sehabis makan.
g.      Gunakan baby oil/lotion untuk memijat.

TEKNIK/CARA PIJAT BAYI
dengan Teknik pijat bayi,satu hal penting sebelum Anda memulai, jangan memijat bayi Anda sesaat sebelum maupun sesudah minum ASI/makan, ataupun ketika ia sudah mengantuk. Lokasinya bisa di mana saja yang nyaman untuk Anda berdua. Yang jelas, sebaiknya dilakukan di atas lantai dan dialas handuk.

 Kaki – bagian ini merupakan bagian yang terbaik untuk memulai pijatan, karena merupakan bagian yang paling tidak sensitif diantara bagian tubuh bayi yang lain. Colek sedikit minyak, mulai pijat dengan kedua tangan Anda secara perlahan, mulai dari daerah paha, terus ke bawah. Buatlah pijatan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri Anda. Gerakan pijatan harus selembut mungkin, meniru gerakan memerah susu. Pindah ke kaki yang sebelahnya lagi dan lakukan pijatan yang sama.

Telapak Kaki – Ambil salah satu telapak kakinya dan secara lembut putarlah beberapa kali ke arah kiri, lalu ulangi lagi ke arah kanan. Setalah itu, pijatlah punggung telapak kakinya mulai dari arah mata kaki ke arah jari-jari kaki. Pindah ke telapak kaki satunya dan ulangi seperti itu.

Tumit – Gunakan ibu jari Anda untuk memijat dengan membentuk lingkaran pada tumit bayi Anda

Jari Kaki – Bagian ini adalah penutup dari pijatan bagian kaki bayi. Peganglah jari mungilnya satu per satu menggunakan ibu jari dan telunjuk Anda, kemudian secara lembut tariklah searah dengan jarinya sehingga jari-jari Anda terlepas di ujung jari kaki bayi. Lakukan untuk kesepuluh jari kakinya.

Lengan – Ambil salah satu lengannya dan lakukan gerakan seperti yang Anda lakukan terhadap kakinya – gerakan seperti memerah susu, mulai dari ketiaknya, terus hingga ke pergelangan tangan. Kemudian pegang telapak tangannya, dan putar-putar secara perlahan beberapa kali, ke arah kanan dan kiri. Pindah ke lengan satunya lagi dan lakukan hal yang sama.

Telapak Tangan – Dengan menggunakan ibu jari Anda, pijatlah telapak tangan bayi Anda dengan gerakan memutar.

Jari Tangan – Sama seperti jari-jari kaki, secara lembut ambil satu per satu jari tangannya menggunakan ibu jari dan telunjuk Anda, lalu tarik secara perlahan.

Dada – Katupkan kedua telapak tangan Anda (seperti tapak Budha), lalu letakkan pada dadanya dalam keadaan seperti itu. Secara perlahan, buat gerakan ke arah luar tubuh bayi, sehingga telapak tangan yang terkatup secara perlahan terbuka menghadap ke bawah, dan telapak tangan Anda akhirnya menempel dan berjalan di atas dadanya. Ulangi beberapa kali.

Masih pada bagian dada, kali ini letakkan salah satu telapak tangan Anda dengan menghadap ke bawah, di daerah dada bayi, kemudian buatlah pijatan lembut ke bawah, ke arah pahanya. Buatlah gerakan ini secara bergantian, dengan tangan kanan dan kiri Anda.

Punggung – Balikkan tubuh bayi Anda secara perlahan, sehingga ia tengkurap. Posisi Anda berada di salah satu sisinya. Dengan menggunakan jari-jari tangan Anda, buatlah pijatan lembut melingkar dengan kedua tangan, dimulai dari bawah lehernya, sampai ke pantat si kecil. Pindahlah posisi Anda ke sisi sebelahnya lagi dan lakukan gerakan yang sama.

Masih pada bagian punggung, kali ini buatlah pijatan agak kuat dari sebelumnya, mulai dari bagian bahu, terus hingga ke kakinya.

Pijat Kepala Dan Wajah
Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan.
Setelah selesai, Anda bisa memasangkan popoknya, lalu menggendong atau menyusuinya.


SELAMAT MENCOBA

PIJAT BAYI DIPUSKESMAS SUKOMULYO, DI POLI KIA

 BUKA SETIAP HARI,JAM KERJA Jam 08:00-11:00


Rabu, 11 Juli 2012

LANSIA

I.             PENGERTIAN USIA LANJUT
Usia Lanjut adalah mereka yang berusia 60 tahun keatas.

II.           TANDA-TANDA PENUAAN
1.       Secara fisik ditandai antara lain :
Kulit mengendur, penglihatan dan pendengaran menurun, gerakan-gerakan melamban, ketrampilan tubuh berkurang, disertai penimbunan lemak yang biasanya dibagian perut dan pinggul.
2.       Secara psikis ditandai dengan perasaan kesepian dan merasa tidak diperlukan lagi.

III.         MANFAAT OLAHRAGA
1.       Memelihara kesehatan
2.       Mempercepat penyembuhan penyakit tertentu, misalnya kencing manis, darah tinggi, lemah jantung dan lain-lain.
3.       Memulihkan kesehatan

IV.        HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.       Periksakan diri ke dokter untuk menentukan apakah boleh berolahraga, dan sekaligus menetukan pilihan olahraga.
2.       Bagi yang mempunyai gangguan kesehatan, sebaiknya olahraga dilakukan dibawah pengawasan dokter.
3.       Lakukan olahraga sesuai dengan kondisi tubuh, jangan memaksakan sesuatu gerakan dan sebaiknya setiap gerakan dilakukan secara santai.
4.       Latihan olahraga sebaiknya dilakukan 3 kali seminggu dalam waktu 20 – 60 menit, dan setiap kali latihan denyut nadi mencapai 60 – 80 % x Denyut Nadi Maksimal.

Denyut Nadi Maksimal Adalah :

             220 dikurangi umur








 



V.          CARA BERLATIH
1.       Lakukanlah pemanasan, berupa gerakan senam selama 5 – 10 menit, 
Setiap gerakan dilakukan satu persatu sebanyak 8 (delapan) kali dan selama melakukan gerakan jagnan menahan napas.
2.       Lakukanlah peregangan selama 5 menit 
Pada waktu peregangan, posisi tersebut harus di tahan selama 10 detik, dan jangan menahan napas.
3.       Lakukan latihan inti selama 20 menit, dengan memilih salah satu olah raga seperti berjalan kaki, bersepeda, senam dan berenang.
4.       Setelah selesai latihan inti lakukanlah pendinginan dengan gerakan-gerakan seperti pada pemanasan selama 5 – 10 menit.
5.       Terakhir lakukanlah peregangan selama 5 menit 


ANDA INGIN BUGAR 
AYO BERGABUNG

DALAM KEGIATAN SENAM LANSIA



YANG DIADAKAN
SETIAP BULAN


PADA HARI RABU
MINGGU TERAKHIR




PUSKESMAS SUKOMULYO

MENYEDIAKAN PELAYANAN


ONE STOP SERVICE




Minggu, 08 Juli 2012

PKPR (Pelayanan kesehatan Perduli Remaja)

         Remaja di Indonesia mencakup seperempat dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia. Mengingat remaja adalah merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, Remaja merupakan kelompok yang unik dengan kebutuhan yang khas, yaitu kebutuhan untuk mengenal identitas/jati dirinya. Remaja cenderung energetic, selalu ingi tahu, emosi yang tidak stabil, cenderung brontak dan mengukur segalanya dengan ukurannya sendiri dengan cara berpikirnya yang tidak logis. Hal ini sering menyebabkan adanya konflik dengan orang tua, guru maupun figure otoritas lainnya. Dalam perkembangannya remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan. Lingkungan social dan budaya yang tidak positif merupakan factor resiko bagi remaja untuk terjebak dalam perilaku merokok, minum-minuman keras, penggunaan narkoba, seks sebelum menikah, tawuran, criminal, kebut-kebutan di jalan. Semua prilaku remaja yang dianggap menyimpang ini sangat beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan remaja. Walaupun secara biologis remaja telah mampu untuk bereproduksi, namun karena secara fisik perkembangan belum sempurna, maka banyak masalah kesehatan yang terjadi berkaitan dengan reproduksi remaja. Seperti tingginya resiko kematian akibat kehamilan pada remaja perempuan usia 15-19 tahun yang mencapa 2 kali lebih tinggi daripada perempuan usia 20-24 tahun. Demikian juga dengan bayinya, bayi yang lahir dari ibu remaja cenderung lahir perempuan dan menderita gangguan pertumbuhan, sehingga resiko kematian bayi juga lebih tinggi. Selain itu pada masa globalisasi ini, bila mana remaja tidak mampu menyeleksi informasi yang masuk, juga akan dapat menimbukan masalah yang cukup serius, seperti anemia dan kurang gizi, penyakit menular seksual, serta penyalagunaan NAPZA. Oleh karena itu perlu dipersiapkan penanganan secara dini dengan pelayanan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan remaja.
Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya merupakan hudup manusia mulai dari bayi, anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, melewati tahapan-tahapan yang cukup rumit. Pertumbuhan dalam segi jasmani dapat dilihat secara sederhana dengan cara mengukur tinggi  dan berat badan, jadi dalam hal ini diperlukan gizi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga tercapai kesehatan fisik serta pertumbuhan yang proporsional. ada 3 perbedaan masa remaja yaitu masa remaja awal yang berusia10-13 tahun, masa remaja tengah yang berusia 14-16 tahun, dan masa remaja akhir yang berusia 17-19 tahun. Masa remaja menjadi masa yang begitu khusus dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang berarti menjadi matang, sedangkan remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa. Proses ini berlangsung dengan penuh konflik yang mempunyai potensi menjadi malapetaka keharmonisan hubungan remaja dengan orang-orang di sekitarnya terutama terhadap orang tuanya dan generasi yang lebih tua. Sebenarnya, selama tak menimbulkan perpecahan dengan orang tua, konflik merupakan satu aspek yang perlu dalam perkembangan yang sehat.
Masa  remaja juga sebagai masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa ,pada masa ini banyak terjadi perubahan dalam hal fisik dan psikis. Perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan kekacauan-kekacauan batin pada remaja, segingga masa remaja sering juga disebut sebagai masa pancaroba. Kondisi ini menyebabkan remaja dalam kondisi rawan menjalani proses pertumbuhan dan perkembangannya. Kondisi ini juga diperberat dengan adanya globalisasi yang ditandai dengan makin derasnya arus informasi. Kondisi seseorang pada masa remaja seakan-akan tak menentu atau dilematik, karena dianggap sebagai anak, remaja sudah kelihatan besar dan sebaliknya dianggap dewasa tapi masih kelihatan kecil. Hal ini menyebabkan masyarakat sulit menentukan norma yang sesuai bagi remaja. Bila remaja bersikap seperti anak-anak dikatakan tidak pantas karena suda dewasa. Sebaiknya bila bersikap seperti orang dewasa, dikatakan masih kecil mau berlagak dewas. Perubahan fisik pada remaja yang spesifik pada pertumbuhan fisik remaja baik laki-laki maupun perempuan adalah kecepatan tumbuhnya (growth spurt). Pada saat ini pertumbuhan tinggi badan (linier) terjadi amat cepat.
Perbedaan pertumbuhan fisik laki-laki dan perempuan adalah pada pertumbuhan organ reproduksinya, dimana akan direproduksi hormone yang berbeda, penampilan yang berbeda, serta bentuk tubuh akibat berkembangnya tanda seks sekunder. Perubahan fisik yang di alami oleh remaja laki-laki yaitu tubuh bertambah berat dan tinggi;  tumbuh rambut-rambut halus di daerah pubis, kaki, tangan, dada, ketiak, dan wajah; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak, yang kadang menyebabkan masalah jerawat; lengan dan tungkai bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar, sehingga tidak trlihat seperti anak kecil lagi; pundak dan dada bertambah besar dan bidang tumbuh jakun; suara berubah menjadi berat; penis dan buah zakar membesar; mimpi basah. Sedangkan perubahan fisik yang dialami remaja perempuan yaitu tubuh bertambah berat dan tinggi; tumbuhnya  rambut-rambut halus di daerah pubis dan di ketiak; payudara membesar; pinggul melebar; kulit dan rambut mulai berminyak; keringat bertambah banyak; lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar; tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi; pantat berkembang lebih besar; indung telur mulai membesar; vagina mulai mengeluarkan cairan; menstruasi.
Pada saat purbertas terjadi perubahan fisik yang bermakna sampai purbertas berakhir dan berhenti pada saat dewasa, keadaan ini terjadi pada semua remaja normal. Yang berbeda adalah awal milainya. Mungkin ada remaja laki-laki yang sudah tumbuh kumis tipis, sementara yang lainnya belum. Hal ini adalah variasi normal perkembangan. Seringkali perkembangan yang berada dengan sebayanya  membuat remaja risau, akan tetapi bila tidak terlalu jauh dengan temannya masih bisa dianggap normal dan dalam waktu yang tidak lama akan mengejar ketinggalan pertumbuhan tersebut. Harus diingat bahwa seorang anak berkembang pada saat yang berbeda dan dengan kecepatan yang pula. Mungkin seseorang anak sudah mencapai puncak pertumbuhan saat usia 15 tahun sedangkan yang lainnya baru memulai pubertasnya.
Perkembangan psikologis pada remaja menurut Erickson (1963), pencarian identitas diri mulai dirintis seseorang pada usia yang sangat muda, yaitu sekitar usia remaja muda. Pencarian identitas diri berarti pencarian diri sendiri, di mana remaja ingin tahu kedudukan dan perannya dalam lingkungannya, di samping ingin tahu tentang dirinya sendiri yang menyangkut soal apa dan siapa dia, semua yang berhubungan dengan “aku” ingin diselidiki dan dikenalnya. Pada usia 12-15 tahun, pencarian identitas diri masih berada pada tahap permulaan. Dimulai pada pengukuhan kemampuan yang sering diungkapkan dalam bentuk kemauan yang tidak dapat di kompromikan sehingga mungkin berlawanan dngan kemauan orang lain. Bila kemauan itu ditentang, mereka akan memaksa agar kemauannya dipenuhi. Emosi adalah perasaan yang mendalam yang biasanya menimbulkan perbuatan atau prilaku. Perasaan dapat dipakai berkaitan dengan keadaan fisik atau psikis sedangkan emosi hanya dapat dipakai untuk keadaan psikis saja. Pada masa remaja, kepekaan emosi menjadi meningkat, sehingga rangsangan sedikit saja sudah menimbulkan luapan emosi yang besar, misalnya menjadi marah atai menangis. Masa remaja didominasi oleh peran emosi, hal ini dapat dilihat dari seleranya tentang lagu, buku bacaan, tingkah lakunya naik kendaraan. Kepekaan emosi remaja yang meningkat bisanya akan dibawa ke mana-mana, misalnya putus pacar, maka frustasinya akan di bawah ke sekolah, ke rumah, di jalan dan bahkan dapat mempengaruhi prestasinya. Kepekaan emosi yang neningkat dapat berbentuk menyendiri,mudah marah, gelisah dengan bentuk tingkah laku seperti menggigit kuku, garuk-garuk dan sebagainya, merusak benda-benda, mencoret-coret, suka berkelahi atau bahkan tak ada selerah makan.
Perkembangan kecerdasan dalam remaja, perkembangan intelegensia masih berlangsung sampai usia 21 tahun. Dari perkembangan intelegensia ini maka remaja lebih suka belajar sesuai yang mengandung logika yang dapat untuk mengerti hubungan antara hal yang satu dengan yang lainnya. imajinasi remaja juga menunjukkan kemajuan,hal ini ditandai dengan banyak prestasi yang dicapai remaja misalnya mengarang lagu, membuat karangan limiah, membuar sajak dan prestasi-prestasi lainnya yang menggambarkan kemampuan intelegasi dan imajinasi remaja. Pemilihan pekerjaan dan kesempatan belajar, apabila yang dipilih pekerjaan belajar yang sederhana, maka muda melaksanakannya. Akan tetapi bila yang dipilih adalah pekerjaan-pekerjaan sulit hal ini memerlukan suatu kesempatan belajar yang sulit pula membutuhkan waktu yang panjang, penyesuaian juga sulit serta bersifat slektif. Sekolah juga merupakan lembaga social bagi remaja, di mana aktivitas banyak di lakukan.

TELAH DIBUKA POLI PKPR PUSKESMAS SUKOMULYO

BUKA TIAP HARI JAM KERJA


TEAM PKPR

      Kharismaria Tri Harjani
      Fitrotun Naziyah
      Zulifah Zahroh
      Bambang Kurniadi








Sabtu, 07 Juli 2012

DDTK


DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG

Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak adalah kegiatan/ pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai “waktu” dalam membuat rencana tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan keluarga/ibu. bila pennyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa :
1.      deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikrosefali
2.      deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
3.      deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu, untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Adapun jadwal kegiatan dan jenis skrinning/deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah oleh tenaga kesehatan sebagai berikut :




Umur
anak
Jenis Deteksi Tumbuh Kembang yang Harus Dilakukan
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
BB/TB
LK
KPSP
TDD
TDL
KMME
CHAT*
GPPH*
0 bulan






3 bulan




6 bulan




9 bulan




12 bulan




15 bulan






18 bulan



21 bulan





24 bulan



30 bulan



36 bulan

42 bulan


48 bulan


54 bulan


60 bulan


66 bulan


72 bulan





keterangan :
BB/TB   : Berat Badan terhadap Tinggi badan
LK          : Lingkaran Kepala
KPSP      : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDD       : Tes Daya Dengar









TDL        : Tes Daya Lihat
KMME  : Kuesioner Masalah Mental Emosional
CHAT    : Checklist for Autism in Toddlers
GPPH     : Gangguan Pemusatan Perhatian dan  hiperaktivitas
Tanda *: Deteksi Dilakukan atas indika